Rabu, 15 Mei 2013

Bacpacker ke Jogja dan Jawa Tengah (Bagian 1 - Prambanan)

Berawal dari ke isengan dalam mengisi liburan yang panjang dari kantor baru dimana sempat shock karena mendapat libur sepanjang itu selama 14 hari full (biasa aja kali ya hehehhe) terbersit lah ide saya tidak mau bulukan di kost-an tercinta dan di kota orang, maka timbulah ide untuk jalan-jalan dengan cara hemat yang tadinya saya tidak tahu apa sebutannya (dasar wong deso yak) dan akhirnya saya tahu juga itu namanya adalah.......jeng jeng jeng jeng......BACKPACKER alias jalan-jalan dengan cara hemat tapi tidak murahan dan tetap simpatik (apa coba).

Tapi harus dimulai dari daerah mana ya?
Mengingat sebelumnya buta tentang backpacker apalagi kalau di suruh jalan di kota yang relatif saya sama sekali tidak tahu, terus apa yang harus saya lakukan disana, bagaimana saya harus ke kota tersebut, bagaimana tempat tinggal saya disana.
Dengan segala kebimbangan dan keraguan akhirnya saya memutuskan untuk mengambil kota yang masih bisa di bilang tidak terlalu jauh dari kota tempat saya bekerja yakni Yogyakarta yang kurang lebih hanya 8 jam perjalanan dengan kereta api ekonomi (wajib kudu kalau backpacker ya mesti ngegembel dengan KA ekonomi class) heheheheh.

Masalah yang harus saya pecahkan adalah bagaimana dapat tiketnya? akhirnya dengan segala keberanian saya bulatkan tekad untuk melangkah ke stasiun kereta api Kiara Condong Bandung. Dan dengan berbekal uang hanya 28 rebu selembar tiket KA Kelas Ekonomi jurusan Kiara Condong - Lempuyangan di dapat. dengan jarak 381 KM yang harus ditempuh cukup sangat-sangat murah (coba bayangin kalau ngesot gan...... cape). Tapi ketika mau booking tiket pulang ternyata tiketnya sudah habis gan tapi hal itu tidak menghalangi tekadku untuk jalan ke jogja.


Stasiun Kiara Condong Bandung, berhubung saya fotonya malam hari tanpa blitz alhasill agak gelap fotonya,hehehehe

Setelah berbekal tiket berangkat saya pun mulai bersemedi dengan mbah google untuk mencari penginapan (maklum saat itu belum kenal dengan situs kaya couchsurfing,backpacker indonesia,dll) jadi saya berpikir untuk mencari penginapan yang pastinya murah dan terjangkau dengan kantong backpacker kaya saya hehehhehe, akhirnya saya menemukan Wisma Martha dengan harga pas di kantong backpacker yakni semalam hanya 70 rebu saja bisa untuk 2 orang sanggat-sangat terjangkau, tapi berhubung saya pas ke sana saat libur lebaran di kenakan tarif high seasons yakni sebesar 84 rebu untuk 2 orang, tapi berhubung saya ke sini hanya sendiri di kenakan tetap 84 rebu cukup worthed dengan suasana penginapan yang cukup asri dan kolam renang semi in-door.


Mejeng di depan gapura wisma martha biar kelihatan eksis walau muka kusut semalaman di kereta dan gak tidur,hehehehheh


Nih kamarnya, kenapa ranjangnya banyak, karena memang sesuai namanya ya Wisma biasanya untuk rombongan tapi karena gua sendiri kan ya tetap gw sendiri tidur jadi bisa gonta-ganti kasur, kali aja bisa ngimpi beda-beda tiap malam (keplak...)


Kolam renang semi indoor di Wisma Martha

Akhirnya setelah urusan tiket dan penginapan beres akhirnya tibalah hari H yang di tunggu-tunggu  yakni 25 Agustus 2011 dengan menumpang angkot 05 saya berangkat menuju stasiun Kiara Condong jam 7 malam tepat karena takut tertinggal kereta yang di tiket tertera pukul 20.50 berangkat dari kiara condong.

Selama perjalanan dari bandung sampai jogja saya tidak bisa tidur karena tidak dapat tempat duduk (maklum saat itu belum di berlakukan tiket pasti dapat seat seperti sekarang ini). Tetapi hal itu tidak mengurangi niat dan antusias saya untuk berjalan.

Akhirnya tepat pukul 06.15 kereta yang saya tumpangi sampai di stasiun Lempuyangan, Jogjakarta. sebuah pengalaman baru bagi saya naik kereta ekonomi tapi cukup puas juga, dan sesampainya di stasiun saya buta dengan angkot di jogja alhasil saya naik ojeg, dengan sedikit tawar menawar maka di sepakati lah dengan ongkos 25 rebu dari Lempuyangan sampai di Wisma Martha yang terletak di Jl. Rejowinangun daerah kota gede.

Setelah melakukan administrasi check-in dan lain-lain saya memutuskan untuk membayar rasa kantuk akibat tidak tidur semalaman di kereta saya putuskan untuk tidur sejenak dan baru akan eksplore Jogja ketika siang hari.

Tujuan pertama saya setelah browsing dan bertapa dengan mbah Google saya putuskan untuk ke Candi Prambanan terlebih dahulu. Pertimbangannya Candi Prambanan masih berada di dalam kota Jogja sehingga memungkinkan saya agar tidak pulang sampai malam karena bus Trans Jogja saat itu baru beroperasi sampai dengan pukul 17.00.

Dengan menaiki bus Trans Jogja (mirip-mirip dengan Trans Jakarta yang di miliki Jakarta tetapi disini dengan bus ukuran sedang seperti Metro mini di Jakarta, dengan tarif Rp. 2.500 saja sampailah saya di shelter Prambanan, namun untuk sampai ke Candi Prambanan-nya saya harus menumpang ojek motor dengan tarif 10 rebu.


Bus Trans Jogja 

Untuk masuk Candi Prambanan kita sebagai wisatawan lokal di kenakan biaya Rp. 25.000, di dalam Kompleks Candi Prambanan kita dapat melihat sisa-sisa kejayaan dari Raja Sailendra yang di bangun pada pertengahan abad IX M, di mana di dalam kompleks Candi Prambanan terdapat tiga bangunan candi yakni Candi Siwa, Candi Wisnu dan Candi Brahma, Candi ini di resmikan oleh presiden Soeharto sebagai objek wisata sejarah pada tahun 1991.


Tiga Candi Utama


Seluruh Candi yang berada dalam Kompleks Candi Prambanan

Setelah puas menikmati dan mengagumi peninggalan sejarah di dalam Kompleks Candi Prambanan yang megah dan kokoh berdiri saya berpikir betapa peradaban saat itu cukup maju, ah sungguh bangga saya menjadi Bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar