Jumat, 23 Mei 2014

Malaysia : Menara Kembar Petronas

Malaysia : Menara Kembar Petronas

Sampai di Genting High Land jam enam pagi, udara sangat dingin karena memang ini adalah dataran tinggi dari Malaysia. Yang kami langsung tuju adalah Cassino de Genting, bukan untuk bermain judi namun hanya untuk melihat-lihat saja.


Bus Station di Genting Highland

Gw langsung masuk ke dalamnya untuk sekedar melihat seperti apa sih dalamnya yang di sebut- sebut ini merupakan Casino terbesar di Asia Tenggara. Tetapi sayang gw di larang mengambil gambar di dalamnya alhasil ya cuma bisa ngambil pic di depannya saja.

 
Casino de Genting

Selesai berkeliling-keliling di dalamnya, karena perut gw sudah lapar maka gw menuju ke tempat makan mie yang cukup terkenal di Genting Mall ini, tempatnya sih kecil sama kaya outlet-outlet fastfood di mall-mall. Nama outletnya adalah Noodles Corner, di restoran ini terdapat dua puluh satu menu tetapi menurut teman gw Christy yang recomendeed adalah mie asam laksa, gw putuskan untuk pesan itu. Untuk harganya RM 12 atau sekitar Rp. 42.000


 

 Noodles Corner


Chiken Curry Noodles

Asam Laksa Noodles
 Dari Genting kami menuju ke Kuala Lumpur dengan bus, untuk ongkosnya yakni seharga RM 6 atau seharga Rp. 21.000. Setelah itu kami menuju ke Central Market untuk nyari oleh-oleh dan juga kembali hunting spot menarik untuk photo.





Central Market

Central Market ini terletak di Tun Tan Cheng Lock (Foch Avenue) ini adalah daerah China Town di Kuala Lumpur, sama seperti China Town di mana saja terkenal dengan barang yang murah dan terjangkau dengan kantung gw yang backpacker hehehhe. Pasar ini di bangun pada tahun 1888, sampai sini perut lapar dan uang sudah terbatas, akhirnya gw putuskan untuk masuk ke restoran yang kaya restoran Padang ini dengan harapan harganya murah.



Gw pesen makanan khas yang belum gw makan selama di KL ini yakni roti cane yang di makannya pake kuah kari. Rasa kare nya begitu rich akan rempah-rempah.

.

Setelah perut terisi maka gw menuju ke objek yang sangat penting karena menjadi icon pariwisatanya Malaysia yakni apalagi kalau bukan twin tower. Menara Petronas sempat menjadi bangunan tertinggi di dunia
dari tahun 1998- 2004 sebelum akhirnya di kalahkan oleh bangunan Taipei 101, Dan sampai saat ini Menara Petronas ini masih menjadi menara kembar tertinggi di dunia. Petronas ini di desain oleh seorang arsitek bernama Caessar Pelli ( bukan Caessar YKS yang ngomong koq sepi peonton....kita joget dulu yuk)dia berkebangsaan Argentina, kontraktor bangunan ini adalah Hazama Corporation dari Jepang, dan juga Samsung C&T dan Kukdong Engineering and Construction dari Korea dengan total biaya US $ 1,6 Billion. KLCC ini mempunyai 88 lantai dengan ketinggian secara keseluruhan setinggi 451,9 M dan pencetus pembangunan Menara Petronas ini adalah Mahatihr Mohamad.





Twin Towwer

Setelah menikmati sunset di twin tower gw melanjutkan ke Bukit Bintang, ini merupakan kawasan teramai di Malaysia apabila malam hari, semua orang tumplek disini. Pedagang kaki lima juga banyak menjajahkan dagangannya. Ada juga mall yang menjual barang-barang branded jadi kita tinggal pilih mau yang kaki lima atau branded.


Kawasan Bukit Bintang

Selesai darinis tepat pukul 10 malam kami balik menuju Kuala Lumpur karena monorail terakhir adalah jam 10. Dan malam itu gw bermalam di KLCC untuk esok harinya kembali ke Bandung. Puasnya berkeliling menjelajah negri tetangga walaupun dalam waktu singkat. Namun ada satu kesimpulan yang gw dapat yakni Indonesia tidak kalah menarik bahkan lebih indah di bandingkan semua. I love Indonesia.


Bandara Husein Sastranegara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar